www.kandangan-tv.com Dunia Pengetahuan: sport
Tampilkan postingan dengan label sport. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sport. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Desember 2011

Beckham Kagumi Sosok Andik


Beckham Kagumi Sosok Andik WartaNews-Jakarta - Pertandingan persahabatan antara tim sepakbola Indonesia Selection melawan LA Galaxy asal Amerika Serikat ternyata memberikan momen paling berharga bagi salah satu pemain kedua tim, khususnya pada David Beckham dan Andik Vermansyah.

Pada pertandingan yang digelar di stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/11) malam, Beckham terpaksa melanggar keras Andik lantaran rekan satu timnya tidak mampu menghentikan laju pemain timnas Indonesia U-23 tersebut.

Suami Victoria Beckham itu mengakui jika Andik merupakan pemain yang sangat bagus. Buktinya, setelah pertandingan usai Beckham meminta untuk bertukar kostum dengan Andik.

"Saya tidak enak ketika mengganjarnya (Andik), dia juga pemain yang sangat bagus, jadi saya ingin sekali memiliki kaosnya," terang Beckham setelah usai bertanding.

Sementara itu, Andik mengaku sangat senang sekaligus tidak percaya ketika dirinya di panggil Beckham untuk bertukar kaos.

"Pas peluit terakhir saya berdiri di dekat Beckham, Alhamdulliah dikasih (kaos). Beckham memang memanggil saya," kata Andik usai pertandingan.

Laga persahabatan tersebut akhirnya di menangi oleh tim LA Galaxy 1-0 atas Indonesia Selection melalui gol yang diciptakan oleh Robbie Keane pada menit ke-13. (*/eko)

10 Kejadian Menarik Seputar Liga Champions 2010/2011

Diinspirasi kehebatan Lionel Messi, kejeniusan Xavi, dan taktik brilian Pep Guardiola, Barcelona menjuarai
Liga Champions ketiga dalam enam musim terakhir. Berikut sepuluh hal menarik dari final Liga Champions
2010/2011.



1.MVP

Trio MVP sama-sama mencetak gol(Messi, Villa, Pedro). Terakhir kali MVP bikin gol bersamaan dalam satu pertandingan adalah Februari lalu lawan Mallorca. Total 98 gol dihasilkan MVP musim ini dengan rincian Messi (53 gol), Villa (23), dan Pedro (22) dari total 152 gol Barcelona di semua kompetisi.Hebatnya lagi, tiga gol MVP di Wembley semuanya merupakan assist tiga gelandang Barcelona,Xavi, Iniesta, dan Busquets. Catatan tambahan, gol Rooney juga dari assist gelandang, Giggs.


2.FILIPPO CHICHARITO

Javier Hernandez diharapkan Ferguson menjadi penyelesai sempurna seperti yang ia lakukan lawan Valencia dan Chelsea. Namun di Wembley, jumlah offside Chicharito lebih banyak dari shot on goal yang ia lakukan. Mengingatkan kita pada Filippo Inzaghi? Bisa jadi. Yang pasti final Liga Champions masih menjadi ajang yang hijau untuk “Si Kacang Polong”. Belum ada pemain dari konfederasi CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah) yang mencetak gol di sepanjang sejarah final Liga Champions.


3.ROO-ROO ROONEY

Rooney mencetak gol brilian di menit 34. Proses gol yang mirip tiki-taka,diawali umpan satu dua sentuhan dengan Giggs dan diakhiri penyelesaian sempurna ala Rooney. Gol itu membuat Rooney menyamai Paul Scholes sebagai orang Inggris yang mencetak gol terbanyak di Eropa dengan total 24 gol.Harusnya gol itu bisa menjadi momentum United, bagaimana Setan Merah bisa mencetak gol walau hanya sekali melakukan shot on target dan sangat inferior dalam ball possession hingga 30:70.

4.BERAT, BERBA!

Menjadi top skor Premier League bukan jaminan bagi Dimitar Berbatov main di final Liga Champions. Jangankan main, tak ada tempat di bangku cadangan untuk Berba! Nasib Berbatov dengan 20 golnya di Premier League tak jauh beda dengan Owen Hargreaves yang hampir tak pernah main dan dipastikan cabut dari Old Trafford bulan depan.

5.MESSIAH MESSI

Tendangan keras mendatar kaki kiri Messi di menit 54 tak hanya membuat Barca unggul 2-1, tapi juga menyamai rekor 18 gol Raul dan Shevchenko di fase knock out Liga Champions. Messi juga menyamai rekor Cristiano Ronaldo musim ini dengan total 53 gol di semua kompetisi. Messi juga mengakhiri puasa gol dalam delapan pertandingan resmi di Inggris dan satu persahabatan di Wembley, bisa dilihat dari ekspresi emosional Messi usai mencetak gol. Gol Messi ke gawang Van der Sar tercatat sebagai yang ke 100 untuk Barcelona dalam 108 pertandingan sejak awal musim 2009/10. Dan selama tahun 2011 ini, Messi mencetak 26 gol dalam 31 laga resmi Barca.

6.GOODBYE, VDS!

Van der Sar memainkan laga terakhirnya, tak hanya bersama United, tapi juga menutup perjalanan karir profesional kiper Belanda berusia 40 tahun itu. Di Liga Champions musim ini, Van der Sar mencatat rasio penyelamatan tertinggi 91,2%. Namun tiga gol Barca yang semuanya ke arah kiri gawang Van der Sar meruntuhkan rekor itu. Sebagai catatan, dua gol dari Messi dan David Villa adalah yang pertama dalam sejarah final Liga Champions terjadi dua gol dari luar kotak penalti.

7.K.O

Kekalahan memang menyakitkan, apalagi di final. Faktanya Manchester United hanya sekali kalah di Liga Champions musim ini, dan itu terjadi di final! Sang juara Barcelona juga hanya sekali kalah, dari Arsenal di babak 16 besar, juga di London (Emirates).

8.MAESTRO XAVI

Di antara kaki-kaki dan umpan-umpan menawan Barca, ada satu maestro di lapangan tengah, tak lain adalah Xavi Hernandez. Kapten Barca di final itu -menggantikan Carles Puyol yang cedera- melakukan 79 kali umpan di babak pertama, lebih banyak 58 umpan dari seluruh pemain-pemain Manchester United. Total, Xavi mencatat 148 umpan di Wembley, tak termasuk crossing, dengan rasio tertinggi di lapangan (95,3%).

9.“019 TIMES”

Baru-baru ini Manchester United memasang banner bertuliskan “019 times” di Old Trafford, merujuk pada koleksi gelar juara liga melampaui rival mereka, Liverpool. Namun di Wembley kemarin giliran Liverpool yang memajang spanduk bertuliskan “Fergie 5x” yang berarti total gelar Eropa milik The Reds. Setelah final di Wembley berakhir, fans Liverpool kini bisa mengartikan tulisan “019 times” sebagai “jumlah” passing seluruh pemain-pemain United, berbanding 148 passing milik Xavi.


10.THE S’PEP’CIAL ONE

Josep “Pep” Guardiola kini mengoleksi 10 trofi juara hanya dalam tiga musim pertamanya di tim senior Barcelona. Ia hanya kalah satu trofi dari Johan Cruyff. Bila ditotal dengan trofi yang diberikan Pep ketika masih bermain, ia telah memberikan 26 gelar juara untuk Barca. Berikutnya, siapa yang mampu hentikan
Barca?

.Final di Wembley telah berakhir.Chicharito bisa mengemas kopernya dan pulang berlibur ke Meksiko. Barca berpesta di Catalan, dan Pique menemani Shakira konser
keliling dunia. Namun tanggal 26 Agustus Barca telah dinanti Porto -satu-satunya tim yang telah meraih quadruple musim ini- di Piala Super Eropa.

Sabtu, 24 Desember 2011

4 Pemain Sepakbola Top Dunia yang "Makan Gaji Buta"

lintasberita
"Anda makan gaji buta!" Ungkapan itu biasa keluar saat bercanda atau mengejek teman kantor yang tidak produktif tapi tetap menerima gaji sebagaimana biasa di akhir bulan. Pada kenyataannya, bukan cuma karyawan, PNS atau pejabat yang makan gaji buta. Pemain sepak bola profesional pun ada juga yang demikian. Mereka tidak menghasilkan meski digaji setinggi langit dan dibeli dengan mahal.

Mau tahu pemain-pemain top yang makan gaji buta alias hanya jadi pemanis bangku cadangan?

Dimitar Berbatov

Manchester United harus mengeluarkan uang sebanyak 30 juta poundsterling (Rp 420 miliar) untuk bisa membawa keluar Dimitar Berbatov dari markas Tottenham Hotspur. Sayang, penampilan Berbatov berbanding terbalik dengan harga belinya. Sejak masuk ke Old Trafford pada 1 September 2008, Berba baru mencetak 47 gol dari 133 penampilan.

Musim 2010/2011 bisa dibilang adalah musim terbaik pemain kelahiran 30 Januari 1981 itu. Berbatov mencetak 20 gol di Liga Inggris, menjadikannya pencetak gol terbanyak dalam satu musim bersama Carlos Tevez, penyerang Manchester City.

Musim ini Berbatov mulai terpinggirkan oleh dua penyerang muda United, Danny Welbeck dan Javier "Chicharito" Hernandez. Welbeck tampil cemerlang di pra-musim dan awal musim Liga Inggris. Sedangkan Chicharito sudah menjadi pesaing kuat Berba sejak musim lalu dengan 20 gol di semua ajang yang diikuti Setan Merah.

Sedangkan posisi Wayne Rooney sulit digantikan, kecuali ia sedang cedera atau dilarang bermain. Sepertinya Berba akan semakin sering duduk di bangku cadangan dan hanya menunggu giliran bermain jika kondisi Welbeck dan Chicharito fit.


Carlos Tevez

Tevez menjadi bintang dan inspirasi Manchester City musim lalu. Dengan 20 gol serta gaya bermain yang eskplosif, Tevez membantu City meraih gelar Piala FA dan peringkat tiga di klasemen akhir Liga Inggris.

Di akhir musim, Tevez meminta agar dirinya dijual. Alasannya ia dan keluarganya tidak lagi betah tinggal di Manchester. Namun karena harganya Tevez mahal dan gajinya setinggi langit, tak ada klub yang berminat kepadanya.

Tevez dikabarkan bernilai 47 juta poundsterling (Rp 658 miliar) dan digaji sekitar 200 ribu poundsterling per pekan (Rp 2,8 miliar).

Di awal musim 2011/2012, pelatih Roberto Mancini mendatangkan rekan Tevez di timnas Argentina, Sergio Aguero. Keputusan Mancini tersebut jitu. Duet Aguero dan Edin Dzeko, yang datang pertengahan musim lalu, ternyata sangat mematikan.

Aguero mencetak delapan gol, sedangkan Dzeko sudah menghasilkan enam gol. Tak heran jika Tevez cuma jadi pelapis duet maut City tersebut.


Mario Balotelli

Si bengal Mario Balotelli termasuk pemain yang beruntung. Masih muda sudah bermain di dua klub top Eropa, Inter Milan dan Manchester City — yang mengeluarkan 23 juta poundsterling (Rp 322 miliar) untuk memboyongnya dari Inter pada Agustus 2010 lalu.

Tapi apa hasilnya? Balotelli cuma bermain di 12 laga di semua ajang yang diikuti City. Musim ini lebih parah: ia baru merumput selama 18 menit saja. Ditambah perangainya yang ugal-ugalan, Balotelli memang bukan contoh pemain yang layak ditiru.


Kaka

Kaka bisa dinobatkan sebagai pemain termahal di dunia yang lebih banyak menghangatkan bangku cadangan. Ia sebenarnya pemain dengan talenta hebat sebagai gelandang serang. Sewaktu membela AC Milan, peran Kaka sangat penting. Ia bukan cuma jago mengirim umpan matang dan mengatur jalannya permainan, tapi juga piawai mencetak gol.

Milan rela melepas Kaka ke Real Madrid dengan harga 55 juta poundsterling (Rp 770 miliar) di musim panas 2009 lalu. Namun karena cedera yang datang dan pergi, ditambah kehadiran pelatih Jose Mourinho, peran Kaka semakin terpinggirkan.

Apalagi Madrid membeli pemain muda berbakat asal Jerman, Mesut Oezil di awal musim 2010/2011 lalu. Oezil pun langsung jadi tulang punggung Madrid dan menjadi penyumbang assist terbanyak untuk klub ibukota.

Ditambah masuknya beberapa pemain seperti Nuri Sahin dan Hamit Altintop, Kaka sepertinya semakin sulit masuk dalam daftar pemain pembuka (starting eleven).

Sumber : http://jelajahunik.blogspot.com/2011/12/4-pemain-sepakbola-top-dunia-yang-makan.html#ixzz1hRScR0LA

10 Pemain Yang Tak Pantas Memakai No. 10

10. John Carew



John Carew justru tak mendapat tempat di Aston Villa. Striker Norwegia yang dikenal jago bola-boa udara ini meredup oleh sinar terang Ashley Young, Gabriel Agbonlahor bahkan striker veteran Emile Heskey.

9. Hugo Viana

Pada Piala Dunia 2006 lalu, secara mengejutkan Hugo Viana mengenakan kostum No 10 di timnas Portugal. Padahal Seleccao saat itu dihuni pemain papan atas macam Lusi Figo, Cristiano Ronaldo dan Deco. Pada event empat tahunan itu, Viana bermain dua kali sebagai pemain pengganti. Gelandang Valencia yang kini dipinjamkan ke Braga ini juga gagal mengeksekusi penalti saat Portugal mengalahkan Inggris di perempatfinal.

8. Oliver Neuville

Pada Euro 2008 lalu, Jerman memberikan kostum No 10 kepada seorang Oliver Neuville. Yang menjadi masalah, saat itu usia Neuville telah mencapai 35 tahun. Padahal dalam sepakbola modern usia dan stamina sangat berperan vital. Hasilnya bisa ditebak Neuville hanya jadi penghias skuad Der Panzer. Tentu masih ada Michael Ballack atau Miroslav Kloseyang lebih pantas.

7. Jose Antonio Reyes

Pada Piala Dunia 2006 lalu, Spanyol memberikan No 10 pada sosok Antonio Reyes. Melihat posisi Reyes sebagai winger tentu keputusan ini bisa dibilang janggal. Padahal La Furia Roja punya pemain besar macam Xavi, Cesc Fabregas, Raul Gonzalez, David Villa dan Fernando Torres.

6. Ruud Van Nistelrooy
Ruud-van-Nistelrooy.jpg

Untuk urusan mencetak gol Ruud Van Nistelrooy memang diakui. Namun saat membela timnas Belanda, Rudtje memilih No 10. Hasilnya Rudtje tak mampu mengangkat performa De Oranye. Clarence Seedorf, Wesley Sneijder, Rafael van der Vaart bahkan Arjen Robben dianggap lebih pantas.

5. Lassana Diarra

Diarra seorang gelandang bertahan yang hebat, bahkan mungkin yang terbaik di dunia. Tapi mengenakan kostum No 10 tentu sangat janggal buat seorang pemain perusak macam Lass. Real Madrid punya kandidat yang lebih pantas seperti Kaka, Raul, Guti dan Cristiano Ronaldo.

4. Nicola Berti

Timnas Italia pada 1990 memberikan No 10 buat Nicola Berti. Tapi Italia akhirnya terjungkal dari Italia di babak semifinal. Seharusnya angka keramat ini dikenakan pemain kunci Azzurri macamRoberto Baggio, Giuseppe Giannini atau Roberto Donadoni. Bukan gelandang yang tak begitu disenangi fans Italia ini.

3. Sidney Govou

Euro 2008 lalu menjadi mimpi buruk buat timnas Prancis. Ditinggalkannya David Trezeguet dan Sebastian Frey membuat Les Bleus harus angkat koper sejak awal. Prancis hanya mengoleksi satu poin di penyisihan grup. Itu mungkin karena No 10 dikenakan seorang Govou.

2. Andriy Voronin

Sejak membela Liverpool pada 2007, striker Ukraina ini hanya mengoleksi enam gol dari 30 laga. Rafael Benitez seperti perlu mempertimbangkan memberikan No 10 ini buat Dirk Kuyt atau Fernando Torres.

1. William Gallas

Meski kapasitas William Gallas sebagai salah satu bek terbaik masih diakui, namun pemandangan ini memang terasa janggal. Tentu banyak pemainyang lebih pantas mengenakan nomor keramat ini di skuad Arsenal. Cesc Fabregas, Robin van Persie, atau Andrei Arshavin tentu lebih pantas mengenakan No 10 ini.
sumber

Kamis, 22 Desember 2011

10 Bek Terbaik Di Dunia Sepanjang Masa

Bek atau pemain belakang adalah posisi yang sangat vital dalam dunia sepak bola, merekalah benteng pertahanan yang harus menjaga daerah pertahanan agar para striker lawan tidak dapat membobol pertahanan mereka dan kemudian mencetak gol. Bagi banyak orang , Bek-bek terbaik berasal dari italia, hal ini mungkin karna gaya permainan sepakbola italia memang mengandalakan pertahanannya. tapi ternyata tidak semua bek-bek terbaik di dunia berada di Italia,

Berikut adalah daftar 10 bek terbaik di Dunia sepanjang masa yang didasarkan pada prestasi dan skill rata-rata pemain selama masa bermain :

10. Daniel Passarella (Argentina)

Inilah pemain serba bisa dari Argentina. Jago bertahan maupun menyerang, dan membantu terciptanya peluang bagi rekan setimnya, sekaligus menyapu bersih usaha lawan-lawannya. Ia juga dikenal efektif dalam eksekusi penalti dan tendangan bebas. Dengan 134 gol dalam 451 pertandingan, ia pernah mencetak rekor sebagai bek paling haus gol sepanjang masa. Meski demikian, rekor yang sama di Serie A Italia masih menjadi miliknya hingga saat ini. Ia sering dibandingkan dengan Beckenbauer.
Prestasinya yang paling menonjol adalah dua kali juara dunia bersama Argentina, yaitu pada 1978 dan 1986. Ia juga memenangkan Liga Utama Argentina selama empat kali bersama River Plate.

9. Giacinto Facchetti (Italia)

Meski karirnya berawal sebagai pemain depan, Facchetti kemudian beralih menjadi salah satu bek paling efektif dalam sejarah sepakbola Italia. Rentetan gelar yang dikoleksinya antara lain adalah Scudetto pada 1963, 1965, 1966, dan 1971; Coppa Italia 1978; Piala European Champions Club (sekarang Liga Champions) 1964 dan 1965; Piala Intercontinental 1964 dan 1965, serta pemenang Euro 1968. Hebatnya lagi, semua gelar klubnya diraih bersama satu klub, yaitu Inter Milan.
Tak heran jika Pele memasukkannya dalam daftar FIFA 100.

8. Lothar Matthaus (Jerman)

Matthaus baru bermain sebagai pemain belakang saat usianya sudah merambah 30-an. Sebelumnya ia lebih banyak berada di lini tengah. Toh dimanapun ia bermain, Maradona menyebutnya sebagai rival terberat. Dan kenapa tidak? Tak kurang dari tujuh gelar Bundesliga pernah menjadi miliknya, ditambah dengan tiga Piala Jerman, sebuah mahkota Serie A, dua Piala UEFA, satu Kejuaraan Eropa, serta Piala Dunia. Komunitas sepakbola Jerman menobatkannya menjadi pemain terbaik pada 1990 dan 1999, dan FIFA pun tak segan memberikan gelar pemain terbaik dunia 1991 padanya.
Sayang karirnya sebagai pelatih tidak secemerlang itu. Ia dipecat dari timnas Hongaria dan Red Bull Salzburg.

7. Fabio Cannavaro (Italia)

Kapten Italia ini merupakan bek pertama yang dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Dunia oleh FIFA setelah Italia menjuarai Piala Dunia pada 2006. Pada tahun yang sama, ia juga memenangi gelar Pemain Terbaik Eropa, dan dua kali terpilih dalam pasukan FIFPro World XI, yaitu pada 2005/06 dan 2006/07.
Sayang, walau pernah meraih gelar juara La Liga dua kali dengan Real Madrid, ia belum pernah menang di Serie A.

6. Roberto Carlos (Brasil)

Roberto Carlos tampil di tiga Piala Dunia bersama Brasil. Selain membawa timnya ke final 1998, ia juga menjadi pemain kunci pada saat Brasil menang empat tahun kemudian. Kontribusinya sebagai pengeksekusi tendangan bebas juga tidak bisa diremehkan, termasuk pada 3 Juni 1997, ketika ia mencetak gol dari jarak 35 m saat melawan Prancis.
Di Real Madrid, ia meraih empat gelar juara La Liga, tiga Liga Champions dan dua Piala Intercontinental. Ia juga merupakan salah satu dari enam pemain yang tampil lebih dari seratus kali di Liga Champions. Pele memasukkannya dalam daftar 125 pemain sepakbola terhebat sepanjang masa pada Maret 2004. Ia juga mendapat pengakuan sebagai legenda sepakbola internasional, dengan diberikannya Penghargaan Kaki Emas 2008.

5. Lilian Thuram (Prancis)

Bek Prancis paling sukses, dengan koleksi berbagai trofi dari empat klub di tiga negara, dan dua gelar internasional bersama timnas Prancis. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menempatkan diri di lapangan membuatnya berbeda dari pemain bertahan kebanyakan.
Ia telah tampil dalam 142 pertandingan untuk Prancis, yang menjadikannya pemain yang paling sering diturunkan. Meski kurang mendapat pujian jika dibandingkan dengan bintang Prancis lainnya, seperti Zinedine Zidane dan Theirry Henry, perannya di timnas tidak kalah pentingnya. Ia membantu Prancis memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

4. Franco Baresi (Italia)

Baresi menggawangi lini bertahan AC Milan dalam masa yang oleh banyak pengamat dinyatakan memiliki empat bek terbaik sepanjang sejarah, yaitu ia sendiri, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti. Ia juga menghabiskan seluruh karirnya di AC Milan dengan 532 pertandingan.
Ia mengoleksi enam Scudetto, tiga Piala Eropa dan Piala Dunia 1982, walau hanya sebagai cadangan. Paolo Maldini banyak berguru padanya, dan bahkan perkembangan karirnya kemudian mirip dengan Baresi. Ketika kemudian ia gantung sepatu, Milan memutuskan untuk menyimpan nomor punggung 6 yang selalu dikenakannya, sebuah penghargaan yang jarang dilakukan di Italia.

3. Bobby Moore (Inggris)

Pemain bertahan yang tenang, Moore banyak dipuji karena kemampuannya dalam membaca arah pertandingan dan mengantisipasi pergerakan lawan. Ia bukan bek yang hanya mengandalkan tekel keras. Pele menyebutnya sebagai pemain bertahan paling jujur yang pernah dilawannya.
Pada 29 Mei 1963, ia menerima ban kapten timnas Inggris ketika baru berusia 22 tahun, dan menjadi kapten tim senior Inggris termuda sepanjang masa. Prestasi terbesarnya adalah membawa Inggris menjuarai Piala Dunia 1966.

2. Paolo Maldini (Italia)

Ia tidak hanya hebat karena memiliki kesetiaan yang besar kepada klubnya, AC Milan. Lebih dari itu, ia adalah bek paling berprestasi. Bersama Milan, ia meraih tujuh Scudetto dan lima titel Liga Champions. Sebagai pemain yang paling banyak tampil untuk timnas Italia, Ia juga menjadi langganan tetap gelar pemain terbaik sepanjang karirnya. Tidak kurang dari Lilian Thuram pernah mengakui ingin sepertinya.
Satu-satunya kekurangannya adalah ia tidak pernah merasakan juara Piala Dunia.

1. Franz Beckenbauer (Jerman)

Italia boleh saja menyumbangkan banyak nama dalam daftar ini. Tapi, tidak ada yang lebih patut berada di posisi puncak daripada “Sang Kaisar”. Buktinya, banyak pemain yang merasa bangga jika dibandingkan dengannya. Selain seabrek trofi yang dikoleksinya, kejeniusannyalah yang membuat ia menjadi sosok yang susah dilupakan. Sepak terjangnya di lapangan sangat elegan.

Lebih dari itu, ia adalah pemikir ulung yang membawa revolusi di dunia sepakbola dengan menciptakan peran libero menyerang. Sebelumnya, tak seorangpun pernah berpikir bahwa seorang sweeper juga perlu untuk maju untuk membantu penyerangan, apalagi mencetak gol. Beckenbauer menciptakan taktik ini, dan menjadikannya sebagai bagian dari sepakbola modern.

10 Pemain Top Dunia Yang Tidak Pernah Merasakan Piala Dunia

Mungkin agan2 hobi nonton piala dunia selain ajang yang diikuti negara2 terbaik sepakbola tentunya juga karena pemain yang ikut juga yg punya kemampuan. Namun menjadi harapan semua pemain di dunia bisa unjuk kebolehan di Piala Dunia. Namun siapa sangka jika ada beberapa pemain hebat justru gagal tampil di event empat tahunan itu.

Ya, Cristiano Ronaldo bersama Portugal mungkin terancam tak unjuk kebolehan di Afrika Selatan. Namun, winger Real Madrid ini lebih bernasib baik dibanding nama-nama besar macam dua pendahulunya, George Best dan Alfredo di Stefano.

Jangan tanya kiprah Best di Manchester United atau Alfredo di Stefano bersama Real Madrid. Keduanya telah menjadi legenda.

Tapi, itu tidak terjadi di timnas. Merek masuk dalam daftar pemain top yang tak merasakan Piala Dunia sepanjang karirnya. Berikut 10 pemain top yang tak pernah merasakan Piala Dunia seperti dilansir Mirror Football:

10. Paulo Di Canio





Spoiler for Paulo Di Canio:

Di balik sikap temperamennya, Paulo Di Canio tetap diakui sebagai pemain dengan skill di atas rata-rata. Penyerang asal Italia ini selalu tampil impresif bersama West Ham United. Sayangnya, ia tak pernah dipanggil masuk timnas
Azzurri. Ditengarai sifat temperamennya itu yang membuat pelatih-pelatih Italia enggan memanggilnya. Dino Zoff, mantan pelatih Azzurri, pernah berkata, “karena saya telah cukup punya masalah, saya tidak ingin menambahnya lagi.”


9. Jari Litmanen
Spoiler for Jari Litmanen:

The Flying Finn telah memenangkan beberapa gelar Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam termasuk Liga Champions pada 1995 silam. Tak hanya itu, Litmanen juga menduduki peringkat 3 dalam voting Pemain Terbaik Eropa 1995. Karir gemilangnya terus berlanjut bersama Liverpool. Piala FA, Worthington Cup dan gelar UEFA Cup pernah dirasakannya bersama The Reds. Tapi di timnas, ikan besar di klub itu terlihat seperti ikan kecil. Alhasil bersama Finlandia, Litmanen selalu menemui kegagalan melaju ke Piala Dunia.


8. Matt Le Tissier
Spoiler for Matt Le Tissier:

Tiga golnya saat timnas Inggris mengalahkan Rusia rupanya tak mampu membuat terkesan Glen Hoddle. Pelatih timnas Inggris ini tetap meninggalkan Le Tissier ke Piala Dunia 1998 Prancis. Namun, Hoddle pantas menyesal setelah Inggris tersingkir dalam drama adu penalti kontra Argentina. Pasalnya, Le Tiss dikenal sebagai eksekutor ulung yang dimiliki Inggris.


7. Bernd Schuster
Spoiler for Bernd Schuster:

Berbagai trofi juga telah dipersembahkan Bernd Schuster saat masih bermain untuk Barcelona dan Real Madrid. Termasuk saat merengkuh juara Euro 1980 bersama Jerman Barat. Tapi, perselisihannya dengan Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) saat itu membuatnya ditinggalkan di Piala Dunia 1982. Schuster mundur dari timnas saat usianya 24 tahun.



6. Ian Rush
Spoiler for Ian Rush:

Dialah salah satu putra terbaik Wales. Mesin gol Anfield ini dianggap menjadi salah satu striker menakutkan bersama Liverpool. Namun, sinar terang Rush akan meredup di timnas. Ian Rush seakan berjuang sendiri di timnas.
Alhasil, Ian Rush tak pernah mencicipi Piala Dunia karena Wales selalu gagal lolos.



5. Eric Cantona
Spoiler for Eric Cantona:

Siapa tak kenal Eric Cantona. Penyerang yang dikenal dengan tendangan kungfu ini menjadi nyawa permainan Manchester United saat itu. Sempat dipanggil ke timnas pada 1987, namun pelatih timnas Prancis saat itu Henri
Michel berselisih dengannya. Michel sendiri akhirnya dipecat setelah Prancis gagal meraih tiket ke Piala Dunia 1990 Italia dan Amerika Serikat 1994. Sedangkan di Piala Dunia 1998, Cantona terganjal skorsing karena tendangan
kungfu saat memperkuat MU.



4. George Weah
Spoiler for George Weah:

Saat membaca CV George Weah, tentu sederet prestasi dapat menunjukkan kehebatannya. Pemain Terbaik Eropa, tiga kali Pemain Terbaik Afrika, Pemain Terbaik Afrika Abad ini dan berbagai trofi bersama Paris Saint-Germain dan AC
Milan. Weah juga tercatat sebagai top skorer Liga Champions pada 1994/1995. Namun di timnas Liberia, Weah seakan berjuang sendiri. Alhasil, Weah gagal beraksi di Piala Dunia 2002.



3. Ryan Giggs
Spoiler for Ryan Giggs:

Senasib dengan pendahulunya Ian Rush, Giggs bak matahari tertutup awan. Penampilan fantastisnya di Manchester United tak mampu mendongkrak timnas Wales yang saat itu memang bukan kekuatan sepakbola. Sempat ditawari timnas Inggris, Giggs lebih memilih tak merasakan Piala Dunia dibanding harus mengkhianti tanah leluhur.



2. Alfredo di Stefano
Spoiler for Alfredo di Stefano:

Tiga negara memperebutkan sosoknya. Ya, Alfredo di Stefano memang tercatat sebagai satu-satunya pemain yang memperkuat tiga negara yakni Argentina, Kolumbia atau Spanyol. Bersama Argentina, ia gagal tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954. Sedangkan di PD 1958, timnas Spanyol gagal melaju. Di Piala Dunia Chile 1962, Alfredo di Stefano mengalami cedera.



1. George Best
Spoiler for George Best:

Dunia mengakui jika Pele, Diego Maradona dan George Best menjadi tiga pemain terbaik yang pernah ada. Namun, nasib menyedihkan harus diterima George Best. Di saat nama besar Pele dan Maradona telah dikultuskan dengan gelar Piala Dunia, tidak dengan Best. Mantan gelandang serang Irlandia Utara ini tak bisa mengangkat negaranya di pentas dunia. Irlandia tak mampu lolos ke Piala Dunia 1982 di Spanyol.

10 Pemain Bola Hebat Yang Mempunyai Ukuran Tubuh Pendek

Mereka memiliki ukuran tubuh muali dari 170 cm ke bawah, untuk ukuran orang kulit putih dan kulit hitam, mereka terbilang pendek (rata-rata ukuran tinggi orang luar 180 ke atas).

Namun ukuran tidak menjadi masalah bagi mereka untuk menjadi yang terhebat, tercepat dan terhebat dalam olahraga sepak bola, dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang mereka kantongi.

Reputasi mereka tak diragukan lagi, mereka mempunyai peran yang sangat penting dalam kemenangan sebuah squad yang mereka bela. Siapa dajakah mereka ? Simak sekilas tentang 10 orang pemain bola kelas dunia yang memiliki tinggi di bawah rata-rata namun mempunyai prestasi yang sangat istimewa ..

1. Diego Maradona (166 cm - Argentina)



Jutaan suporter sepakbola dunia tidak akan mengelak jika Maradona disebut sebagai pemain terbaik sepanjang masa, berdampingan dengan nama Pele. Maradona, dengan segala aksi individunya, membawa Argentina juara Piala Dunia 1986. Masih dengan aksi individunya, Maradona juga membawa Napoli menjadi klub papan atas di Italia dan Eropa. Maradona adalah bukti terbaik untuk siapapun yang mendiskreditkan postur tubuh.

2. Romario (169 cm - Brazil)
Romario adalah aktor utama Brazil saat memenangkan gelar juara dunia 1994. Dia termasuk salah satu dari sedikit striker di dunia yang mampu mencetak lebih dari 1000 gol sepanjang karirnya (selain Pele dan Puskas). Meski menurut catatan FIFA, jumlah gol resmi Romario 'cuma' 929 karena pertandingan dari sepakbola junior dan friendly match tidak dihitung. Berapapun jumlahnya, catatan ini tetap luar biasa dan tak bisa dibantah bahwa Romario tetaplah salah satu striker terbaik di dunia.

3. Edgar Davids (170 cm - Belanda)
Edgar Davids termasuk pesepakbola yang paling mencolok di generasinya. Selain karena kacamata dan rambut gimbalnya, dia dikenal karena determinasi tingginya sebagai midfilder. Bahkan, Pele memasukkannya dalam daftar 100 pesepakbola terbaik dunia yang masih hidup (FIFA 100 list). Walalupun berbodi mungil, mantan bintang Juventus ini adalah gelandang bertahan garang yang ditakuti oleh musuh-musuhnya.

4. Claude Makelele (170 cm - Prancis)
Seorang ikon holding midfilder. Postur kecil tidak membuat Makelele minder bertarung di lini tengah. Bakat dan style-nya dalam memainkan peran holding midfilder, bahkan membuat posisi itu sering disebut sebagai 'Makelele Role'. Makelele, sebagai petarung dan perebut bola di sektor gelandang, adalah unsur tak tergantikan. Ketika Makelele meninggalkan Madrid menuju Chelsea, Los Galacticos langsung kehilangan keseimbangan. Bukti betapa hebatnya seorang Makelele.

5. Roberto Carlos (168 cm - Brazil)
Roberto Carlos, bek kiri terbaik sepanjang masa. Jika anda adalah penggemar game playstation Winning Eleven tahun 2000an, hingga kini belum ada yang menandingi kombinasi abilitas shooting, speed, balance, dan dribling yang dimiliki Roberto Carlos. Sejak dia pensiun dari Brazil dan meninggalkan Madrid, sangat sulit untuk mencari penggantinya. Roberto Carlos memiliki bakat alami seorang bek kiri yang cepat dan kokoh di balik postur tubuhnya yang di bawah rata-rata.

6. Xavi Hernandez (170 cm - Spanyol)
Xavi adalah midfilder papan atas generasi sekarang. Quite simply the best midfielder in modern football. Sepanjang karir hanya bermain untuk Barcelona, dan telah memenangan banyak gelar untuk klubnya. Di timnas Spanyol, Xavi adalah elemen krusial saat menjadi juara Eropa 2008 dan juara Dunia 2010. Penghargaan pemain tebaik 2010 versi majalah World Soccer, menegaskan pengakuan atas kemampuannya sebagai playmaker ahli umpan kelas dunia.

7. Frank Ribbery (170 cm - Prancis)
Winger elite yang menjadi nyawa timnas Prancis sepeninggal Zinedine Zidane. Ribbery adalah satu dari sedikit pemain terbaik Prancis di generasinya sekarang. Zidane pun menyebutnya sebagai mutiara sepakbola Prancis. Walaupun sering bermasalah dalam kehidupan pribadinya, kelincahan Frank Ribbery adalah andalan utama bagi sektor penyerangan Prancis dan klubnya sekarang, Bayern Munchen.

8. Andres Iniesta (170 cm - Spanyol)
Satu lagi pemain pendek khas Catalan. Iniesta menjadi padanan seimbang untuk kualitas Xavi dan Messi di Barcelona. Produk asli akademi La Masia ini berkontribusi signifikan terhadap kedigdayaan Barcelona beberapa tahun terakhir, dan berperan penting untuk gelar juara Eropa dan Dunia milik timnas Spanyol. Dengan kecerdasan dan talentanya, Iniesta bisa bermain di mana saja, dan karena itulah dia dijuliki El Ilusionista (The Illusionist) dan El Cerebro (The Brain).

9. Wesley Sneijder (170 cm - Belanda)
Gelandang terbaik dunia 2010 versi FIFA yang bakatnya sempat 'disia- siakan' Real Madrid. Bersama Inter Milan, Sneijder meraih banyak gelar termasuk juara Liga Champions. Dia dianugrahi kaki spesial yang mampu menendang bola secara akurat dan mencetak gol lewat freekick, membuat reputasinya diakui sebagai spesialis bola mati. Dengan tubuh kecil, Sneijder bisa bergerak cepat namun kuat dalam kontrol bola. Inilah yang membuat Sneijder istimewa.

10. Lionel Messi (169 cm - Argentina)
Tibalah pada pemain pendek terhebat masa kini, dia sering disebut sebagai Messidona, reinkarnasi Maradona. Lionel Messi pernah menderita ganguan hormon pertumbuhan, namun itu tidak membatasi bakat yang dia miliki. Untuk era sekarang, Messi telah masuk jajaran pesepakbola elite. Kini dia tengah merintis jalan untuk mensejajarkan diri, atau bahkan mungkin melewati, apa yang telah diraih oleh legenda Diego Maradona.

Jadi, jangan remehkan orang pendek! biggrin Daftar di atas adalah mereka yang tinginya 170 cm atau kurang. Sementara sebagai gambaran, Boaz Solloza tinginya 175 cm. Sudah semestinya Indonesia tidak perlu minder lagi denga postur tubuh pendek.

Sumber :  http://danish56.blogspot.com/2011/11/10-pemain-bola-hebat-yang-mempunyai.html

10 Julukan Terlucu Untuk Pemain Sepak Bola

1. Si Badut (Paul Gascoigne)

Mantan pemain Newcastle Unitedi ini merupakan salah pemain berbakat yang dimiliki Inggris. Dilahirkan di Gateshead, County Durham, 27 Mei 1967. Ia kerap dipanggil dengan sebutan "Gazza". Karirnya sebagai pesepakbola profesional diawali di klub yang musim ini terdegradasi dari Liga Primer Inggris, Newcastle United. Ia sempat hijrah ke Italia membela Lazio dan ke Skotlandia bergabung dengan Rangers. Selain Newcastle, ia pernah membela sejumlah klub Inggris lainnya. Sebut saja Tottenham Hotspur, Middlesbrough, dan Burnley.

Tahun 1990-an, ia dikenal sebagai selebriti sepakbola yang sering menghiasi media massa. Salah satu momen yang mungkin paling diingat banyak orang adalah saat ia menangis setelah dijatuhi kartu kuning di semi-final Piala Dunia 1990. Ia meratapi nasib karena terbayang tak akan bisa tampil di final. Saat itu Inggris harus berhadapan Jerman Barat di laga semi-final yang berlangsung di Stadion Delle Alpi, Turin. Inggris terpaksa mengaku kalah melalui babak adu pinalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1. Di final Jerman Barat bertemu Argentina, yang kemudian dimenangkan Jerman Barat berkat gol pinalti Andreas Brehme lima menit jelang bubaran.

Kembali mengenai Gazza. Ia memiliki julukan lucu, "Si Badut". Dijuluki Si Badut karena faktor bakat hebat yang dimilikinya. Layaknya seorang badut yang memiliki bakat menghibur banyak orang melalui aksi-aksi yang memukau, Gazza juga memberikan penampilan yang memuaskan buat para pecinta sepakbola, khusus para pendukung tim yang dibelanya. Sayang, kehebatan seorang Gazza tak diikuti dengan perilaku apiknya di luar lapangan. Ia memiliki kebiasaan mabuk-mabukan. Awal 2008, ia pernah ditahan polisi di sebuah hotel di kota Gateshead, Inggris, karena diduga terlibat dalam sebuah keributan. Anehnya, Gazza ditangkap dengan Undang-undang Kesehatan Mental.

2. Si Bebek (Alexandre Pato)

Nama asli pemain asal Brasil ini adalah Alexandre Rodrigues da Silva. Ia lahir pada 2 Spetember 1989. Usianya terbilang masih sangat muda, 20 tahun. Tapi, bakatnya sudah luar biasa. Dinamakan "Si Bebek" karena ternyata Pato lahir di kota Pato Branco, ParanĂ¡ Brazil. Apa hubungannya dengan bebek? Oh, ternyata Pato Branco itu artinya kota Bebek Putih.

Bebek pasti berjalan sangat lambat. Tapi tidak dengan Si Pato, bintang muda AC Milan ini. Pato terbilang sangat gesit dalam berlari, mengejar, menggiring, bahkan menceploskan bola ke jala lawan. Setiap bek atau kiper lawan harus mewaspadai bebek yang satu ini. Ia akan memberikan ancaman serius bagi lawan-lawannya. Pato diyakini banyak pihak bakal menjadi pesepakbola terbaik dunia pada suatu waktu. Si Bebek punya talenta luar biasa!

3. Si Keledai Kecil (Arnaldo Ariel Ortega)

Bintang veteran asal Argentina ini lahir pada 4 Maret 1974 di Ladesma, Jujuy. Ia beroperasi sebagai striker atau gelandang serang. Sejumlah klub Eropa pernah dibelanya, yaitu Valencia, Sampdoria, Parma, dan Fenerbahce. Klub yang membentuk dan membesarkan namanya adalah River Plate. Setelah melanglang ke berbagai negara, ia akhirnya kembali ke klub perdananya itu.

Ortega dijuluki "Si Keledai Kecil" karena ia memiliki pengaruh bagi timnas Argentina. Memang namanya kalah beken dibanding Diego Maradona, Gabriel Batistuta, atau Lionel Messi. Tapi, dengan segala kehebatan yang dimilikinya ia disebut-sebut sebagai "Maradona Baru". Pada Piala Dunia 1998 di Prancis, ia dipanggil pelatih saat itu, Marcello Bielsa, dan diberi nomor punggung 10 peninggalan Maradona.

4. Sherk (Wayne Rooney)

Striker Manchester United Wayne Rooney ternyata dianggap memiliki rupa yang buruk. The Sun edisi Minggu (4/2/2007) pernah memasukkan nama penyerang tim nasional The Three Lions itu sebagai atlet paling buruk rupa. Laporan itu didasarkan pada polling yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset Onepoll. Rooney mendapat suara terbanyak, sebesar 34 persen, dari empat ribu wanita yang diidentifikasi menyukai olahraga.

Rooney ternyata memiliki salah satu julukan unik, yaitu Sherk. Julukan ini merujuk pada tokoh kartun monster yang warna tubuhnya hijau dan memiliki buruk rupa. Seperti halnya Sherk, buruknya rupa tak mengahalangi kemampuan dirinya dalam menggaet sang pujaan hati. Ya, Rooney mampu menikahi Coleen McLoughlin yang dikenal sebagai salah satu perempuan seksi di Inggris.

5. Ibracadabra (Zlatan Ibrahimovic)

Zlatan Ibrahimovic memiliki julukan yang cukup lucu, "Ibracadabra". Anda tentu pasti sering mendengar kata "Sim Salabim Abkacadabra" dalam sebuah pengertian sihir atau mistis bila seseorang akan mengubah sesuatu sesuatu yang diharapkan. Nah, di dunia sepakbola, pemain sekaliber Ibra mampu menyihir bola yang ada di kakinya atau di kepalanya bisa berbuah gol-gol indah, fantastis, dan tentunya bombastis.

Ibra telah menyihir sebagian penikmat sepakbola dengan aksi-aksi briliant dan cantik yang diperagakan di setiap pertandingan. Striker Barcelona itu memang pantas disebut sebagai salah satu pesepakbola handal abad ini. Kala para pendukung mengucapkan "Ibracadabra", maka sang dewa itu akan mempersembahkan yang terbaik buat mereka.

6. Serigala (Trifon Marinov Ivanov)

Pemain berjuluk "Serigala asal Bulgaria" itu lahir pada 27 Juli 1965 di Veliko Tarnovo. Ia merupakan mantan pemain Bulgaria yang pernah ikut mengantarkan negaranya menempati posisi keempat Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Satu golnya ke gawang Rusia juga berkontribusi penting meloloskan Bulgaria ke Piala Dunia 1998 di Prancis.

Dijuluki serigala karena penampilan Ivanov yang terlihar garang, dengan rahang yang begitu kuat ditambah jambangnya yang lebat dan jarang dicukur.

7. Quasimodo (Peter Beardsley)

Peter Baardsley merupakan salah satu mantan pemain Inggris. ia pernah dijuluki Quasimodo yang merujuk pada tokoh kartun yang memiliki wajah buruk. Mantan pemain Newcastle ini juga ternyata juga memiliki penampilan unik dengan gaya rambut yang cukup aneh.

8. Goofy (Robert Earnshaw)

Striker asal Wales ini dijuluki "Goofy" karena ia dikenal mirip dengan tokoh dalam film kartun tersebut. Goofy adalah tokoh kartun ciptaan Walt Disney yang memiliki kepribadian selalu riang, punya rasa kesetiakawanan yang tinggi, optimis, dan bersikap "easy-going" dalam menghadapi segala sesuatu. Tapi, Goofy tak jarang melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang merugikan timnya. Para pendukung Cardiff City memberikan julukan itu kepada Earnshaw saat ia masih membela klub lamanya itu.

9. Si Ember (Yasar Duran)

Yasar Duran adalah kiper yang pernah membelas timnas Turki dalam sebuah pertandingan melawan Inggris pada November 1984 di Istanbul. Delapan gol berhasil disarangkan sejumlah pemain Inggris ke gawangnya. Kontan saja, setelah itu ia mendapat julukan ember.

10. Manusia Gajah (Davie Dodds)

Striker yang satu ini pernah membela Dundee United dan mengantarkan klub menjuarai Liga Skotlandia pada 1983. Satu tahun berselang ia memperkuat Dundee saat bermain di semi-final Piala Eropa. Sayang, Dundee harus mengaku kalah dan tersingkir oleh AS Roma dengan agregat 3-2. Meski demikian, para pendukung Dundee tetap puas dengan penampilan Dodds dan mereka memberinya julukan "Manusia Gajah" karena ia terus tampil ngotot dan habis-habisan hingga pertandingan usai. Luar biasa!

Sumber:google.com