5. Tornado
Angin
Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan
arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat muncul
angin Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan
berbentuk corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur
ke bawah, dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun
(batu es). Jika Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air
ke atas, dan membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika
melewati daratan, kerap akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang
listrik, bahkan menarik manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam
pusarannya dan dibawa ketempat lain. Angin Tornado kerap terjadi
pada saat hujan disertai petir di musim panas, dan sebagian besar
muncul pada sore hari hingga menjelang malam, skala terjangannya
kecil, diameter Tornado umumnya berkisar antara puluhan hingga
ratusan meter. Waktu berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa
menit, paling lama juga tidak lebih dari beberapa jam. Terjangan
anginnya sangat kuat, kecepatan angin di sekitar pusat dapat mencapai
100-200 meter/jam. Daya perusaknya sangat kuat, tempat yang dilalui
angin Tornado, kerap akan membuat pohon-pohon yang dilaluinya
tercabut dari akarnya, menjungkir balikan mobil, menghancurkan
bangunan dan sebagainya, terkadang menarik pergi manusia.
4. Thypoon (Taufan)
Sistem
siklon (pusaran angin) daerah tropis yang agak kuat yang terjadi di
perairan laut selatan dan Samudera Pasifik barat, disebut Thypoon.
Pada 1989 silam, World Meteorological Organization (WMO) menetapkan,
bahwa menurut ukuran rata-rata kekuatan angin terkuat di sekitar
pusat pusaran angin daerah tropis, pusaran angin daerah tropis dibagi
4 kategori yaitu tekanan rendah tropis, badai angin tropis, badai
angin tropis kuat dan Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan
angin di bawah 8 tingkat disebut tekanan rendah tropis, 8-9 tingkat
disebut badai angin tropis, 10-11 tingkat disebut badai angin tropis
kuat, 12 atau di atas 12 tingkat disebut Taufan. Pusaran angin tropis
dengan kekuatan angin 12 tingkat atau di atas 12 tingkat di sekitar
pusat Australia, samudera pasifik timur, samudera atlantik disebut
Thypoon.
3. Earthquake (Gempa Bumi)
Gempa
bumi, yaitu getaran cepat litosfer. Berdasarkan sebab terjadinya
gempa bumi dapat dibagi dua jenis : gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik. Gempa bumi tektonik dampaknya paling luas pada manusia.
Terjadinya gempa bumi ini karena tegangan bagian dalam bumi, sehingga
menyebabkan perubahan struktural bumi. Lapisan batuan dalam kerak
bumi, dimana dibawah efek tegangan bumi dalam jangka panjang, akan
terjadi kemiringan dan lekukan, saat tegangan bumi yang terakumulasi
melampaui batas maksimum yang dapat ditahan lapisan batuan, maka akan
terjadi kesalahan letak dan retakan secara tiba-tiba di daerah
lapisan batuan yang lemah, sehingga energi yang terakumulasi dalam
jangka waktu panjang tiba-tiba dilepaskan, dan menyebar ke 4 penjuru
dalam bentuk gelombang gempa, sehingga terjadi getaran di permukaan
bumi.
2. Tsunami
Tsunami
adalah suatu gelombang laut yang memiliki daya perusak yang kuat.
Aktivitas bumi seperti gempa bawah laut, letusan gunung berapi atau
tanah longsor dan sebagainya kemungkinan juga akan mengakibatkan
Tsunami. Ketika terjadi gempa, stratum (lapisan) dasar laut mengalami
keretakan, sebagian stratum naik atau tenggelam secara tiba-tiba, dan
inilah yang mengakibatkan segenap lapisan dari dasar laut hingga ke
permukaan mengalami “goncangan” keras. “Goncangan” ini tidak sama
dengan gelombang yang biasa kita jumpai. Gelombang laut umumnya hanya
naik di sekitar permukaan, tingkat kedalamannya tidak besar. Sedang
“goncangan” air laut yang disebabkan gempa adalah fluktuasi segenap
sistem air dari permukaan laut ke permukaan, energi yang terkandung di
dalamnya sangat mengejutkan.
1. Vulcano (Letusan Gunung Berapi)
Gunung
berapi bukan gunung yang menyemburkan “api”, yang disemburkannya
adalah suatu zat kental bersuhu tinggi, dan zat ini disebut magma
(lahar). Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan tampak sangat
menakjubkan. Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan kuat dari
kerak bumi, karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis
dan bercelah, maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras.
Terjadinya gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang
semakin dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman
sekitar 20 mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan.
Saat batuan lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas.
Materi yang dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah.
Saat tekanan lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya,
akan meletus dan membentuk sebuah gunung berapi.
4. Thypoon (Taufan)
3. Earthquake (Gempa Bumi)
2. Tsunami
1. Vulcano (Letusan Gunung Berapi)
Source : fenz-capri.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar